Sah! – Saham GoTo anjlok, pelepasan saham sebesar 75% ke TikTok menjadi cara terbaik GoTo untuk bertahan hidup.
Saham GoTo turun sebesar 20,37% atau sebanyak 22 poin pada 11 Desember 2023 menjadi Rp86 per saham pada penutupan perdagangan.
Pada 11 Desember, saham GoTo diperdagangkan pada rentang Rp82-110, padahal pada pembukaan perdagangan, saham GoTo pernah naik dengan Rp110 per saham. Akan tetapi, naiknya saham ini hanya sementara sebelum akhirnya saham GoTo menjadi aksi jual investor.
Dikutip dari RTI Business, sampai di akhir perdagangan kemarin, jumlah saham GoTo hingga 34,08 miliar saham dengan jumlah transaksi hingga Rp3,23 triliun berjumlah 232,789 kali.
Terlebih lagi, GoTo menjadi saham dengan pelepasan asing terbanyak dengan jumlah Rp615,3 miliar sehingga mereka menjadi top loser pada perdagangan kemarin.
Meskipun anjlok, harga saham GoTo tidak menjadi terendah sejak emiten tersebut melantai ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan kemarin. Harga terendah dari saham ini mencapai Rp56 per saham menjadi level terendah pada 27 dan 30 Oktober 2023.
Tim Riset CGS-CIMB Sekuritas, mengungkapkan bahwa investor dapat melaksanakan speculative buy atau beli dalam spekulasi atas saham GoTo.
Menurut mereka, saham GoTo tidak jatuh di bawah tingkat Rp100 sehingga sahamnya memiliki potensi untuk meningkat menjadi Rp116-124 dengan waktu singkat.
Menurut Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyatakan bahwa saham GoTo ditutup secara kuat yang dibarengi dengan peningkatan jumlah pembelian. Secara teknis, hal ini mampu untuk menempuh MA200 sehingga MACD-nya masih di posisi area positif dan kuat.
Ia menambahkan bahwa investor perlu untuk memperhatikan stochastic yang menjadi peluang sehingga terjadi goldencross.
MNC Sekuritas memprediksi bahwa saham GoTo menjadi kuat dengan tingkat Rp130 per saham sehingga mereka menyarankan untuk memberikan anjuran untuk trading buy terhadap saham GoTo dengan support Rp97 dan level resistance Rp116.
Selain itu, menurut Founder dan CEO Emtrade, Ellen May, mengungkap bahwa turunnya saham GoTo merupakan hal yang wajar karena kenaikan harga saham emiten itu cepat menyambut pengumuman investasi terkait akuisisi dari TikTok.
Menurutnya, kenaikan saham GoTo tidak memiliki fundamental dan teknikal secara kuat. Ia juga menambahkan bahwa pengelola dana besar atau big money tidak akan takut, biasanya mereka akan sideways terlebih dahulu atau dengan naik secara perlahan.
Terjadinya penurunan saham ini setelah adanya pengumuman dari TikTok bahwa mereka akan memberikan modal untuk GoTo senilai 1,5 miliar USD atau setara dengan Rp23,46 triliun.
Selama 2 bulan ditutup oleh pemerintah Indonesia, kini TikTok Shop akhirnya dibuka kembali di Indonesia dengan bekerja sama GoTo melalui platform Tokopedia.
GoTo dan TikTok secara resmi telah mengumumkan kemitraan secara strategis untuk menguatkan pertumbuhan terhadap ekonomi digital Indonesia dan pemberdayaan serta perluasan pasar untuk UMKM Indonesia pada 11 Desember 2023.
Walaupun sebenarnya, kemitraan ini telah disinggung oleh beberapa sekuritas sejak Oktober 2023, seperti MayBank Sekuritas, JPMorgan, dan Macquarie.
Hal ini mengakibatkan kepemilikan saham TikTok terhadap Tokopedia menjadi 75.01% yang terdiri dari investasi TikTok sebesar 840 juta USD atau Rp13,2 triliun yang akan dimanfaatkan untuk ambil bagian dan pembayaran penuh saham baru yang akan dikeluarkan oleh Tokopedia.
Selain itu, Promissory Note sejumlah 1 miliar USD atau Rp15,7 triliun yang akan diterima Tokopedia dari TikTok untuk kebutuhan modal kerja jangka panjang.
Dengan ini, Tokopedia akan membeli aset berupa kontrak bisnis dan hak eksklusif untuk memiliki dan mengoperasikan TikTok Shop di Indonesia dengan jumlah pembelian, yaitu 340 juta USD atau Rp5,3 triliun.
Berdasarkan kemitraan strategis antara kedua belah pihak, mereka akan mengelaborasi konsep bisnisnya, TikTok Shop Indonesia akan beroperasi melalui Tokopedia, sedangkan TikTok menjadi pemegang saham pengendali.
Transaksi ini dilandaskan analisis secara komprehensif oleh Manajemen GoTo dan telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris dan Direksi GoTo.
Presiden Tokopedia, Melissa Siska Juminto, menyatakan bahwa kerja sama ini masih dalam tahap uji coba yang akan dilaksanakan selama 3–4 bulan. Tim Tokopedia akan terus berupaya untuk memenuhi prosedur dari pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan.
Investasi dari TikTok kepada Tokopedia akan menjadi komitmen dengan jangka panjang, tanpa mengakibatkan dilusi yang keberlanjutan terhadap kepemilikan saham GoTo di Tokopedia.
Sebelum memutuskan, menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, TikTok memberikan pertimbangan juga dengan eCommerce lain, seperti BukaLapak, Lazada, dan BliBli.
Berdasarkan “E-Commerce in Southeast Asia” pada Juni 2023 yang dipublikasikan oleh Momentum Works, Gross Merchandise Value (GMV) eCommerce TikTok Shop tahun 2022 di Indonesia menggapai 2,5 miliar USD atau Rp39 triliun disertai 125 juta jumlah pengguna.
Dengan sumber yang sama, Tokopedia juga mampu menjadi salah satu dari pemimpin pasar yang dapat bersaing secara ketat dengan Shopee.
Mengacu kepada sumber tersebut, total GMW di Asia Tenggara pada 2022 hinggi 99,5 miliar USD atau Rp1.542 triliun, diketahui Indonesia menjadi penyumpang terbesar, yaitu 52% atau 51,9 miliar USD atau setara dengan Rp804 triliun.
Dengan kemitraan ini, TikTok dan Tokopedia akan merubah sektor eCommerce Indonesia disertai beragam inisiatif bersama, seperti promosi produk lokal dan meningkatkan kapasitas terhadap UMKM lokal.
Executive Director of TikTok E-Commerce Indonesia, Stephanie Susilo, mengungkap bahwa kolaborasi ini menjadi awal baru komitmen dengan jangka waktu yang lama terhadap perusahaan untuk berpartisipasi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selain itu, TikTok memiliki visi misi yang sejalan, yaitu untuk menyokong konsumen dan UMKM lokal. Terlebih lagi, GoTo sebagai mitra yang ideal dapat mencapai misi bersama dengan TikTok untuk meningkatkan bisnis lokal.
Didukung pendapat dari Analis Maybank Sekuritas, Etta Rusdiana Putra, menyatakan bahwa sebagai calon mitra untuk TikTok mereka harus memiliki ekosistem yang terintegrasi, mulai dari logistik hingga pembayaran digital, serta memiliki pengetahuan lebih dalam tentang pasar lokal.
Ia melanjutkan, GoTo memang layak untuk kandidat pertama dengan beli sahamnya dengan target harga sebesar Rp153.
Mengingat GoTo adalah paket lengkap dengan model bisnisnya yang didukung ride-hailing Gojek, pembayaran digital melalui Gopay, GoTo Logistics, hingga Bank Jago sebagai Bank Digital.
Sebaliknya, apabila TikTok memilih Shopee atau Lazada akan semakin terlihat Cina sebagai penguasa pasar di Indonesia mengingat Lazada milik Alibaba yang juga berasal dari Cina.
Selain itu, apabila menggandeng BukaLapak, mereka belum mampu untuk berpartisipasi di atas 50% dari pendapatan.
Dilansir pendapat dari Macquarie, histori dari GoTo sebagai pemimpin lokal merupakan pemegang saham dengan memiliki koneksi yang baik disertai dengan pertumbuhan GMV eCommerce Indonesia yang akan tumbuh 7% menjadi Rp961 triliun.
Terlebih lagi, berdasarkan kemitraan ini, Pemerintah Indonesia dapat menghasilkan pendapatan negara yang lebih melalui pajak dan investasi. Bersamaan dengan hal tersebut, dapat meningkatkan talenta digital Indonesia menggunakan pembukaan technology centers.
Sementara itu, Chief Executive Officer GoTo, Patrick Walujo, menjelaskan alasan sebenarnya transaksi ini, yaitu sebagai usahanya yang keras dalam bekerja sama dengan TikTok karena hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang ini ingin menjadi mitra mereka.
Ia menambahkan bahwa keputusan ini telah dikritik oleh banyak orang terkait penjualan porsi saham dan nilai terlalu rendah, tetapi mereka tidak paham mengapa Tokopedia melepas saham sebesar itu. Patrick mengungkap bahwa pada saat itu pilihannya bertahan hidup atau mati.
Dengan kerja sama ini, menjadi peluang untuk membenah diri dan menjadi pemain eCommerce paling andal di Indonesia. Ditambah lagi, GoTo akan mendapatkan komisi sebagai persentase dari GMV antara TikTok dan Tokopedia, tentunya ini akan menjadi keuntungan besar.
Dengan demikian, GoTo dapat fokus terhadap inti bisnis yang lain, seperti layanan keuangan dan layanan on-demand.
Manfaat dari adanya kerja sama ini adalah UMKM dapat disokong dari beragam program untuk mendukung promosi produk lokal, seperti huluisasi UMKM, pemasaran, praktik bisnis yang berkelanjutan, pemasaran di kancah internasiona, hingga persaingan usaha yang wajar.
Sebagai dukungan, nantinya akan dibentuk komite yang khusus untuk memfasilitasi transisi dan integrasi yang dipimpin oleh Patrick Walujo serta perwakilan dari Tokopedia dan TikTok.
Chief Investment Officer Mandiri Capital, Dennis Pratistha, mengatakan bahwa pelepasan ini membuat GoTo bernapas lebih panjang karena sebelumnya GoTo telah membakar uang sangat banyak, dengan kemitraan ini GoTo tidak perlu lagi memberikan dana kepada Tokopedia.
Menurutnya, keputusan ini merupakan langkah yang sangat baik dan ia memuji pelepasan saham GoTo tersebut.
Namun, di sisi lain, menurut Ellen May, langkah ini justru membuat saham GoTo akan turun lebih jauh hingga ke tingkat Rp60-70-an per saham sehingga hanya sedikit menguntungkan GoTo karena hal ini disertai dengan jumlah transaksi besar.
Sah! Menyediakan layanan berupa jasa legalitas usaha sehingga tidak perlu khawatir dalam menjalankan usahanya, termasuk juga usaha anda yang bergelut di bidang teknologi dan pelaku UMKM lokal.
Untuk yang hendak mendirikan suatu usaha dapat berkonsultasi dengan menghubungi WA 085173007406 atau mengunjungi laman sah.co.id.
Source:
https://wartaekonomi.co.id/read522783/ini-alasan-terbesar-goto-lepas-tokopedia-ke-tiktok
https://inet.detik.com/cyberlife/d-7085428/jajaki-banyak-e-commerce-ini-alasan-tiktok-pilih-tokped