Berita Hukum Legalitas Terbaru
Bisnis  

Mengakuisisi Perusahaan Tanpa Modal Besar: Rahasia Leveraged Buyout di Indonesia

Ilustrasi Gedung Perusahaan Perseroan Terbatas

Sah! – Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif, akuisisi perusahaan seringkali menjadi strategi yang efektif untuk memperluas pangsa pasar, memperkuat posisi kompetitif dan meningkatkan nilai perusahaan.

Salah satu metode akuisisi yang semakin populer adalah Leveraged Buyout (LBO). LBO memungkinkan pengambilalihan perusahaan dengan menggunakan sebagian besar dana yang diperoleh melalui pinjaman atau utang, sehingga perusahaan pengakuisisi dapat mengendalikan perusahaan target tanpa harus menyediakan modal besar di awal.

Di Indonesia, praktik ini diatur di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang memberikan kerangka hukum untuk proses pengambilalihan saham dan perubahan kendali perusahaan.

Apa itu Leveraged Buyout (LBO)?

Leveraged Buyout adalah metode akuisisi dimana perusahaan diambil alih menggunakan sebagian besar dana yang diperoleh melalui pinjaman atau utang.

Pada proses ini, aset perusahaan yang diakuisisi sering dijadikan jaminan untuk pinjaman tersebut bersama dengan aset perusahaan pengakuisisi.

Pada dasarnya, LBO memungkinkan pengambilalihan perusahaan dengan modal sendiri yang minimal dan pendanaan utama dari pihak eksternal melalui utang.

Di Indonesia, implementasi akuisisi diatur oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Menurut Pasal 1 angka 11 UU Perseroan Terbatas, pengambilalihan didefinisikan sebagai tindakan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau individu untuk mengambil alih saham suatu perseroan yang menyebabkan perubahan kendali atas perseroan tersebut. Proses pengambilan ini harus mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Ada beberapa alasan utama mengapa LBO dilakukan, pertama LBO digunakan untuk mengubah perusahaan publik menjadi privat, yang sering dilakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan tanpa tekanan dari pasar saham.

Kedua, LBO dapat digunakan untuk melakukan spin-off bisnis yang ada dengan menjual sebagian dari bisnis tersebut sebagai unit terpisah, sehingga perusahaan induk dapat fokus pada bisnis inti mereka.

Ketiga, LBO berguna untuk memindahkan properti pribadi,seperti dalam kasus perubahan kepemilikan usaha kecil, sehingga memudahkan proses transfer kepemilikan dengan pendanaan yang didukung oleh aset perusahaan tersebut.

Leveraged Buyout juga memiliki sejumlah kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan investasi dan pihak terkait.

Salah satu keunggulan utama dari LBO adalah memungkinkan perusahaan investasi untuk mengakuisisi perusahaan lain dengan menggunakan modal awal yang relatif kecil.

Hal ini dapat meningkatkan aksesibilitas investasi bagi perusahaan yang mungkin tidak memiliki modal besar. Selain itu, LBO juga dapat memberikan suntikan dana segar kepada perusahaan target, yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti ekspansi bisnis, pelunasan utang, atau restrukturisasi operasional.

LBO tentu juga memiliki kelemahan signifikan yang harus diwaspadai. Salah satu risiko terbesar adalah risiko gagal bayar.

Mengingat LBO sebagian besar didanai melalui pinjaman, ada kemungkinan bahwa perusahaan target tidak mampu menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar kembali utang tersebut. 

Kegagalan dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang dapat berujung pada kebangkrutan atau masalah finansial serius lainnya.

Selain itu, LBO juga berpotensi menimbulkan konflik kepentingan antara perusahaan investasi dan manajemen perusahaan target.

Konflik ini dapat muncul jika perusahaan berinvestasi berfokus pada pengembalian investasi dalam jangka pendek, sementara manajemen mungkin lebih mementingkan pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan perusahaan.

Cara Kerja Leveraged Buyout

Leveraged Buyout adalah proses dimana perusahaan investasi, atau biasa disebut private equity firm, meminjam dana untuk membeli mayoritas saham perusahaan lain.

Dana pinjaman ini biasanya berasal dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Yang unik dari LBO adalah perusahaan yang diakuisisi itulah yang nantinya akan bertanggung jawab untuk melunasi pinjaman tersebut melalui arus kas masa depannya.

Proses pendanaan menggunakan LBO dimulai dengan pembentukan tim manajemen yang terdiri dari ahli industri dan/atau bankir investasi yang berniat mengambil alih perusahaan di sektor tertentu.

Seringkali, salah satu anggota tim memiliki pengetahuan mendalam tentang perusahaan target dan operasinya, namun jika tidak, tim akan menyusun daftar pendek perusahaan yang potensial diakuisisi.

Selanjutnya, tim mengembangkan rencana bisnis yang fokus pada bagaimana arus kas perusahaan akan digunakan untuk membayar bunga utang yang biasanya cukup tinggi, serta bagaimana manajemen baru akan menciptakan nilai lebih dibandingkan dengan manajemen sebelumnya.

Dengan rencana bisnis yang telah dirancang, tim kemudian mencari pendanaan. LBO biasanya dibiayai melalui penerbitan obligasi dan catatan pribadi, serta dapat melibatkan pembiayaan mezzanine, pembiayaan bank, dan dalam beberapa kasus, pembiayaan dari penjual.

Setelah pendanaan tersedia, tim bersiap untuk melakukan due diligence secara menyeluruh sebelum mengajukan penawaran formal untuk mengakuisisi perusahaan. Proses akuisisi ini bisa bersifat ramah atau bermusuhan, tergantung pada apakah kepemimpinan perusahaan target setuju untuk dijual atau tidak.

Setelah akuisisi berhasil, arus kas masa depan dari perusahan yang dibeli digunakan untuk melunasi utang selama periode yang telah disepakati. 

Tujuan akhir dari perusahaan investasi yang melakukan LBO adalah untuk keluar dari investasi tersebut dengan nilai yang lebih tinggi daripada saat mereka masuk.

Strategi keluar ini bisa berupa penawaran umum perdana, penjualan strategis, penjualan keuangan, atau menjual perusahaan ke private equity firm lain yang melihat peluang untuk menciptakan lebih banyak nilai melalui rencana strategis baru.

Dengan memahami langkah ini, perusahaan dan investor dapat lebih efektif dalam merencanakan dan melaksanakan LBO, memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko yang terkait dengan pembiayaan utang.

Tertarik dengan Leveraged Buyout dan ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana proses ini bisa mendukung ekspansi bisnis? Sah! Indonesia bisa membantu dan memberikan panduan hukum terkait LBO dan yang diperlukan untuk menjalankan strategi bisnis di Indonesia. 

Kunjungi website Sah! Indonesia untuk berkonsultasi lebih lanjut serta membantu bisnismu tumbuh dengan aman dan sesuai hukum.

Jika membutuhkan konsultasi legalitas bisa klik tombol WhatsApp di kanan bawah atau melalui 0851 7300 7406

Source:

  1. https://www.hukumonline.com/klinik/a/aspek-hukum-ileveraged-buyout-i-di-indonesia-lt54c7250b3e51a/ 
  2. https://pintu.co.id/blog/contoh-leveraged-buyout 

https://www.bola.com/ragam/read/5334983/arti-leverage-ketahui-pula-jenis-kelebihan-dan-kekurangannya

WhatsApp us

Exit mobile version