Sah! – Digitalisasi adalah suatu perubahan dari wujud analog ke digital. BRI
UMKM atau disebut dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan salah satu usaha produktif yang dimiliki oleh individu atau badan usaha yang bercirikan sesuai undang-undang.
Beragam contoh usaha UMKM seperti usaha kelontong, warung makan, pedagang kue di pasar, penjual skala rumahan, pedagang pakaian, dan masih banyak lagi jenisnya. Di Indonesia banyak sekali usaha UMKM hingga saat ini.
Berdasarkan data dari Kemenkopukm, pada tahun 2021, jumlah UMKM di Negara Indonesia mencapai 64,2 juta. UMKM menyumbang omzet sebanyak 2 milliar per tahun.
Tingginya angka atau jumlah daripada usaha UMKM sendiri di Negara Indonesia berbanding lurus dengan laju perkembangan digitalisasi. Pada saat ini, Indonesia bahkan di seluruh dunia dihadapkan pada dunia yang serba digital.
Semua elemen masyarakat tentunya dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini sebab hampir seluruh sektor kehidupan manusia sudah dimasuki oleh pesatnya perkembanga teknologi.
Di Indonesia sendiri terdapat sejumlah pengguna internet yakni 202,6 juta orang. Adapun masyarakat Indonesia hingga saat ini banyak sekali yang sudah mempunyai gadget. Berdasarkan data, ada sebanyak 64 persen dari jumlah keseluruhan penduduk di Indonesia telah punya handphone.
Bagaimana Peran Digitalisasi Bagi Usaha UMKM di Negara Indonesia?
Era digital bereperan utama untuk memberdayakan dan meningkatkan keberlangsungan bidang ekonomi salah satunya bagi bisnis UMKM. Pendapatan Domestik Bruto (PDB), pemasukannya hampir 60 persen dari usaha UMKM.
Managing Director of the Knit Mayada El-Zoghbi telah mencatat banyaknya di tiap rumah yang memegang telepon. Sejumlah 89% memang tiap rumah tangga sudah mempunyai paling tidak satu jumlah teleponnya.
Ditambah lagi jumlah UMKM yang memanfaatkan e-commerce sebagai wujud perkembangan digitalisasi sekarang. Jumlahnya mencapai 90% yang telah menyediakan fasilitas pembayaran dengan QRIS.
QRIS merupakan wujud pembayaran digital yang diintegrasi dengan QR Code sehingga proses pembayaran antara penjual dan pembeli terlihat begitu praktis dan cepat.
Seperti yang kita ketahui bahwa misalnya Bank BRI yang mulai mentransformasi perkembangan digital yang sekarang telah digalakkan. Hingga tahun 2023, terdapat 99% dari keseluruhan transaksi, masyarakat banyak yang menggunakan kanal digital oleh BRI. Hal ini dapat dilihat begitu berpengaruhnya era digitalisasi pada kehidupan.
Hal serupa diungkap oleh Supari, Direktur Bisnis Mikro BRI yang mana masifnya penggunaan tekologi digital dalam menaikkan kualitas para pelaku usaha yang berkompeten pula.
Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa digitalisasi ini mampu mengefisiensi operasional sampai menjangkau luasnya akses pada pasar. BRI diberdayakan kepada masyarakan dengan konsep holistik pada bisnis UMKM di Indonesia.
Pendekatan tersebut ditujukan supaya dapat mengatasi segala bentuk maslaah yang timbul dari usaha UMKM yang ada. Digitalisasi diproses dengan literasi segingga bisa meraih luasnya para pengusaha UMKM dengan menebarkan kebermanfaatan di dalamnya.
Seperti yang diketahui bahwa dipercepatnya digitalisasi dapat mengakibatkan laju operasional menjadi efisien, menjadi lebih produktif, menjangkau pasar lebih luar, serta memberikan tingginya daya saing.
Pada tahun 2023 akhir, sebagai salah satu bank di Indonesia, BRI memberi komitmen kepada para pelaku usaha UMKM yang berkerangkan pemberdayaan dari tahap dasar, integrasi, sampai interkoneksi.
Revitalisasi juga dilaksanakan pada tenaga pemasar mikro untuk dijadikan sebagai “financial advisor” yang berkonsep pada pemahaman ekosistem di daerahnya. Kemudian dilaksanakan secara backbone.
BRI mempunyai jenis yang beraham dengan mewujudkan pemberdayaan kepada masyarakat. BRI menyediakan solusi sebagai wujud kontribusi perhatiannya pada perkembangan ekosistem UMKM Negara Indonesia, tekhusus pada skala mikro dan ultra mikro.
DI level ultra mikro, BRI memberikan aplikasi bernama “Senyum Mobile” yang memberi jembatan terhadap entitas untuk mewujudkan ekosistem terintegrasinya sebuah pelayanan.
Adapun juga ketika mendukung sebuah perkembangan digital, skala ultra maupun mikro juga didukung oleh para AgenBRILink Mekaar yang bisa memperkuat literasi masyarakat pada uang digital.
BRI memberikan sebuah pendekatan dengan cara end to end yaitu memberdayakan fase dasar sampai mengembangkan platform basis digital untuk upaya pernyelesaian perkembangan daripada bisnis UMKM di Negara Indonesia.
Tentunya hal tersebut berusaha diwujudkan oleh BRI sehingga bisa memberi daya saing tinggi juga bisa melakukan adaptasi terhadap luasnya jangkauan pasar.
Lalu Bagaimana Peran Pemerintah?
Selain pemberdayaan dari BRI, pemerintah dan stakeholders lainnya juga terus mendukung adanya fondasi yang kuat untuk memperkuat agenda transformasi digitalisasi pada bisnis UMKM di Negara Indonesia.
Pemerintah mewujudkan beragam transformasi digital seperti mengakselerasi pengembangan wirausaha, mentransformasi digitalisasi koperasi dan UMKM, dan menguatkan ekosistem digital.
Selain itu, Kementerian Koperasi dan UMKM juga menargetkan perkembangan terhadap UMKM skala nasional.
Seperti yang terjadi pada tahun 2023, di mana kala itu harus ada sebanyak 24 juta harus on boarding. Hal yang sama juga perlu dilakukan pada tahun ini yakni sejumlah 30 juta (tahun 2024).
Adapun juga pemerintah mewujudkan koperasi modern sebagai wujud digitalisasi yakni sejumlah 500 buah di tahun 2024.
Lalu mengenai ekspor terhadap usaha UMKM, pemerintah berusaha menaikkan kontribusi terhadap ekspor sampai 17% di tahun 2024.
Terlihat juga dari pembiayaan terhadap UMKM, yang mana beberapa progam telah dilaksanakan seperti meningkaykan kredit UMKM hingga 20 persen tahun 2022. Adapun tahun 2024 terdapat sebanyak 30 persen.
Lalu BUMN juga diholding untuk mewujudkan pembiayaan terhadap ultra mikro, menyediakan prosedur KUR Super Mikro, mengintegrasikan kebijakan Kartu Prakerja bersama KUR, KUR terhadap korporatisasi pada petani juga nelayan, dan membetuk kembali struktur kredit dan merelaksasi administrasi untuk calon debitur KUR.
Tahun 2022 pemerintah juga memberikan sebuah plafon KUR sejumlah Rp373,17 triliun. Lalu sejumlah 30 persen juga ditingkatkan pada tahun lalu.
Lalu bunga KUR juga disubsidi oleh pemerintah sebanyak 3 persen hingga bulan Desember tahun 2022. Hal ini dilaksanakan untuk wujud kontribusi pemerintah dalam mendorong pengembangan bisnis UMKM dalam hal pengaksesan usaha yang mudah.
Selain itu, juga ada Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang digelar dalam Gerakan BBI. Pemerintah juga memprioritaskan barang dan jasa yang diadakan dalam e-katalog LKPP dengan menargetkan sejumlah 1 juta UMKM di 2022.
Presiden juga mengarahkan mengenai target belanja pada PDN dan UMKM oleh kementerian, pemerintah daerah, juga BUMN yakni terdapat sebanyak Rp400 triliun.
Demikianlah penjelasan mengenai peran digitalisasi pada pengmbangan UMKM di Negara Indonesia.
Sah! Menyediakan layanan berupa pengurusan legalitas usaha serta pembuatan izin HAKI termasuk pendaftaran hak atas merek. Sehingga, tidak perlu khawatir dalam menjalankan aktivitas lembaga/usaha.
Untuk yang hendak mendirikan lembaga/usaha atau mengurus legalitas usaha bisa hubungi WA 0856 2160 034 atau dapat kunjungi laman Sah.co.id
Source:
https://sukorejo.semarangkota.go.id/umkm
https://www.antaranews.com/berita/4020984/digitalisasi-mainkan-peran-penting-dorong-kemajuan-umkm
