Sah! – Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 551 Tahun 2022, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 24 partai politik yang lolos verifikasi untuk mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sebelumnya, KPU hanya menetapkan 23 partai politik yang menjadi peserta Pemilu 2024, namun kemudian ada penambahan satu partai yaitu Partai Ummat yang sebelumnya dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi memenuhi syarat.
Ke 24 partai peserta Pemilu 2024 tersebut terdiri dari 18 partai nasional dan 6 partai lokal Aceh, yang masing-masing memiliki nomor urut.
Agar semakin tahu dan yakin saat tiba waktunya memilih, mari kita mengenal lebih dekat partai politik peserta Pemilu 2024 beserta nomor urutnya.
Partai Nasional
No.1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Ketua Umum: Muhaimin Iskandar
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dikenal sebagai partai politik Islam-Nasionalis yang berdiri tahun 1998 di awal reformasi Indonesia.
Carnegie Endowment mendeskripsikan PKB sebagai partai sayap kanan yang memiliki hubungan sejarah kuat dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).
PKB sendiri didirikan oleh tokoh NU terkemuka sekaligus Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang kemudian diambil alih oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Basis utama pendukung PKB adalah umat muslim yang berafiliasi dengan NU, meski begitu, Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa PKB bukanlah partai yang merepresentasikan NU.
Pada periode 2019-2024, PKB memperoleh 58 kursi di DPR atau sebesar 10,1% dari jumlah kursi anggota DPR.
No.2 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
Ketua Umum: Prabowo Subianto
Partai Gerindra adalah partai yang memiliki ideologi berlandaskan nasionalisme dan pertahanan kesatuan negara. Gerindra didirikan pada tahun 2008 oleh Prabowo Subianto.
Menurut Carnegie Endowment, fungsi Gerindra didirikan adalah sebagai sarana politik Prabowo Subianto setelah ia gagal memenangkan nominasi ketua umum Golkar pada tahun 2004.
Sedangkan menurut kader senior Gerindra, ideologi Gerindra sangat melekat kepada figur Prabowo, yang berfokus pada penarikan investasi asing sembari tetap mempertahankan kedaulatan nasional.
Hal ini sejalan dengan visi Gerindra yang ingin menggunakan kekuatan politik untuk memperkuat ekonomi nasional dengan menjaga nilai-nilai kultural.
Partai Gerindra memperoleh 78 kursi di DPR periode 2019-2024 atau sebesar 13,6% jumlah kursi anggota DPR.
No.3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
Ketua Umum: Megawati Soekarnoputri
PDI-P merupakan partai politik terbesar di Indonesia saat ini berdasarkan perolehan kursi DPR. PDI-P memperoleh 128 kursi atau sebesar 22,3% jumlah kursi anggota DPR pada periode 2019-2024.
PDI-P berdiri pada tahun 1999 setelah era Suharto berakhir dan pembatasan politik dicabut.
PDI-P adalah partai yang berideologi Pancasila dan berorientasi nasionalis serta menyebut dirinya sebagai ‘partai wong cilik’ yang mewakili suara masyarakat kecil atau miskin.
PDI-P dibentuk sebagai penerus Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno yang juga merupakan ayah dari ketua umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
Menurut Tenggara Strategics, faktor daya tarik Soekarno juga menjadi faktor penting dalam menjaga basis dukungan PDI-P selama pemilu.
No.4 Partai Golongan Karya (Golkar)
Ketua Umum: Airlangga Hartarto
Partai Golkar adalah salah satu partai politik tertua di Indonesia, yang didirikan pada tahun 1964.
Melansir dari situs resminya, Golkar memiliki doktrin karya kekaryaan yang selalu melihat masyarakat dalam perspektif fungsi, bukan dalam perspektif ideologi, apalagi aliran.
Golkar masih sering diingat sebagai kendaraan politik kalangan elit di zaman rezim Presiden Suharto. Meski begitu, Golkar masih menjadi partai yang kuat dengan pandangan politik tengah-kanan.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Puteri Komarudin, Golkar menjadi matang karena fokus ke pemberdayaan pemuda, ekonomi kreatif, dan pembaharuan sektor publik.
Di Pemilu 2019, Golkar memperoleh 85 kursi DPR atau sebesar 14,8% jumlah kursi anggota DPR.
No.5 Partai Nasional Demokrat (NasDem)
Ketua Umum: Surya Paloh
NasDem awalnya adalah sebuah organisasi masyarakat yang didirikan oleh beberapa pemimpin Golkar di tahun 2010. Kemudian di tahun 2011, NasDem berubah menjadi sebuah partai politik yang dipimpin oleh Surya Paloh.
NasDem berfokus mendorong agenda ‘pemulihan’ Indonesia, dengan menempatkan fokus pada kedaulatan nasional dan identitas gotong royong sesuai dengan Konstitusi 1945.
NasDem memperoleh 59 kursi DPR di Pemilu 2019 atau sebesar 10,3% jumlah kursi anggota DPR.
No.6 Partai Buruh
Ketua Umum: Said Iqbal
Partai Buruh didirikan pada tahun 1998 oleh koalisi 50 federasi serikat pekerja di seluruh Indonesia. Sebagian besar anggota Partai Buruh adalah pekerja buruh, akan tetapi mereka juga merangkul profesional muda yang cenderung berorientasi politik kiri (pro rakyat kecil).
Partai Buruh fokus pada kebijakan peningkatan kondisi kerja kelompok termarginalisasi, termasuk nelayan, pengemudi taksi, dan asisten rumah tangga (ART).
Partai Buruh termasuk partai yang menolak UU Cipta Kerja dan UU Kesehatan. Dan di Pemilu 2019, Partai Buruh tidak mendapatkan kursi di DPR.
No.7 Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)
Ketua Umum: Anis Matta
Partai Gelora adalah partai baru di Indonesia yang didirikan tahun 2020. Sebelumnya, partai ini dikenal sebagai Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi).
Partai Gelora berfokus pada gagasan religius-nasionalis dan memiliki banyak kader dari eks anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut pengamat politik Adhi Primarizki, Partai Gelora adalah versi moderat dari PKS. Pemilu 2024 akan menjadi pemilu pertama yang diikuti Partai Gelora.
No.8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Ketua Umum: Ahmad Syaikhu
PKS didirikan pada tahun 1998 yang bermula sebagai gerakan yang menentang rezim Suharto dan kebijakannya yang mengharuskan ormas menjadikan Pancasila sebagai asas mereka.
PKS dikenal sebagai partai Islam konservatif yang mengambil pendekatan fokus ke aspek keagamaan dalam bernegara dan menginginkan universalitas nilai Islam di segala aspek kehidupan sosial.
Dulunya bernama Partai Keadilan, namun kemudian berganti menjadi PKS di 2003 sebagai upaya menjadi lebih moderat. Basis utama pemilih PKS adalah umat muslim kelas menengah yang memiliki pandangan Islam Modern.
PKS mendapatkan 50 kursi DPR pada Pemilu 2019 atau sebesar 8,7% jumlah kursi anggota DPR.
No.9 Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)
Ketua Umum: Anas Urbaningrum
PKN didirikan pada tahun 2021 yang sebelumnya dikenal sebagai Partai Karya Perjuangan yang sempat ikut Pemilu 2009, tapi gagal mendapatkan kursi DPR dan kemudian bergabung bersama Partai Demokrat.
Berdasarkan situs resminya, PKN adalah partai berideologi Pancasila yang ingin mengembalikan Indonesia ke UUD 1945 dan fokus ke pembangunan bangsa.
Pemilu 2024 akan menjadi keikutsertaan pertama PKN dalam pemilu.
No.10 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
Ketua Umum: Oesman Sapta Odang
Partai Hanura didirikan tahun 2006 oleh jenderal-jenderal angkatan darat yang sudah pensiun yang berideologi nasionalis.
Hanura adalah partai yang bisa dibilang kecil tapi berpengaruh di Indonesia, yang memiliki tujuan utama menyatukan berbagai ideologi politik ke dalam sebuah kerangka kebersatuan dan kebersamaan.
Karena konflik internal, perolehan suara Hanura menurun di pemilihan-pemilihan sebelumnya, dan tidak mendapatkan kursi DPR pada Pemilu 2019.
No.11 Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda)
Ketua Umum: Ahmad Ridha Sabana
Didirikan pada tahun 2015, Partai Garuda berpartisipasi dalam Pemilu 2019 namun gagal mendapatkan kursi di DPR.
Partai Garuda memiliki motto ‘dibangun oleh para pemuda’ dan memposisikan dirinya dengan mayoritas generasi muda yang ingin berkontribusi dalam pembangunan nasional dan pengambilan keputusan politik.
No.12 Partai Amanat Nasional (PAN)
Ketua Umum: Zulkifli Hasan
PAN adalah partai berbasis Islam yang didirikan oleh Amien Rais pada tahun 1998 yang secara tidak resmi berafiliasi dengan Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia.
Menurut Kompas, PAN adalah partai muslim-nasionalis yang berupaya mempromosikan prinsip inklusif dan nasionalis untuk menjunjung tinggi Pancasila.
Pada Pemilu 2019, PAN mendapatkan 44 kursi di DPR atau sebesar 7.7%.
No.13 Partai Bulan Bintang (PBB)
Ketua Umum: Yusril Ihza Mahendra
PBB merupakan partai berbasis Islam yang terinspirasi oleh Masyumi di era Soekarno.
Didirikan tahun 1999, PBB menginginkan Indonesia yang berlandaskan Islam, yang mana hukum dan regulasi melindungi agama Islam, umat muslim, dan ulama.
Pemilu Legislatif 2004 menjadi puncak kesuksesan PBB, namun di Pemilu 2019 PBB tidak mendapatkan kursi DPR.
No.14 Partai Demokrat
Ketua Umum: Agus Harimurti Yudhoyono
Partai Demokrat didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2001. SBY kemudian menjadi presiden Indonesia pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat di tahun 2004.
Demokrat memiliki visi mereformasikan institusi demokrasi Indonesia dan merupakan partai yang berbasis figur pemimpinnya (figur-centric) dan tidak berideologi tentu, menurut Diego Fossati dan Carnegie Endowment.
Demokrat mendapatkan 54 kursi DPR di Pemilu 2019 atau sebesar 9,4% jumlah kursi anggota DPR.
No.15 Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Ketua Umum: Kaesang Pangarep
PSI didirikan pada tahun 2014 dan sering dikenal sebagai partai milenial karena fokus menargetkan milenial dan Gen Z. Di Pemilu 2019 PSI tidak lolos ke parlemen dan tidak mendapatkan kursi DPR.
No.16 Partai Persatuan Indonesia (Perindo)
Ketua Umum: Hary Tanoesoedibjo
Perindo didirikan tahun 2015 oleh pengusaha media besar Indonesia, Hary Tanoesoedibjo.
Menurut Kompas, fokus Perindo adalah menjaga keberagaman dan pluralitas Indonesia. Meski tidak mendapat kursi DPR di Pemilu 2019, popularitas Perindo naik secara signifikan lewat program pemberdayaan masyarakat di dunia bisnis, kesehatan, dan pendidikan.
No.17 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Ketua Umum: Muhammad Mardiono
PPP adalah partai Islam tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1973 sebagai hasil penggabungan paksa empat kelompok berbasis Islam pada masa Orde Baru.
Berdasarkan website resmi, PPP memiliki visi dan tujuan untuk mewakili aspirasi komunitas muslim Indonesia dengan tetap sejalan dengan prinsip-prinsip nasionalisme.
PPP memperoleh kursi DPR di Pemilu 2019 atau sebesar 3,3% dari jumlah kursi.
No.24 Partai Ummat
Ketua Umum: Ridho Rahmadi
Partai Ummat didirikan oleh mantan kader sekaligus pendiri PAN, Amien Rais pada tahun 2021 setelah adanya perpecahan internal di PAN.
Partai Ummat adalah partai politik berbasis Islam yang memposisikan dirinya sebagai partai Islam konservatif.
Partai Lokal Aceh
Terdapat 6 partai politik lokal Aceh di Pemilu 2024. Partai politik Aceh muncul setelah perdamaian antara GAM dan pemerintah Indonesia pada tahun 2005.
Kesepakatan ini memberi Aceh wewenang mendirikan partai politik lokal, mengakhiri konflik panjang, dan memperkuat otonomi Aceh sesuai dengan MoU 2005 serta UU No. 11 Tahun 2006 dan PP No. 20 Tahun 2007.
Berikut adalah partai lokal Aceh yang mengikuti Pemilu 2024
No.18 Partai Nanggroe Aceh (PNA)
No.19 Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa (Gabthat)
No.20 Partai Darul Aceh (PDA)
No.21 Partai Aceh
No.22 Partai Adil Sejahtera Aceh
No.23 Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh (PSIRA)
Itulah penjelasan singkat terkait profil partai politik peserta Pemilu 2024. Sebelum mencoblos, pastikan anda benar-benar yakin dan mengenal partai politik yang akan anda pilih. Selamat mencoblos.
Untuk mendapatkan berita dan informasi terbaru serta menarik lainnya seputar hukum, politik, ekonomi, dan usaha, kunjungi Sah Blog.
Sumber:
https://www.kpu.go.id/berita/baca/11315/berikut-24-partai-politik-peserta-pemilu-2024